Mukena merupakan harta tersendiri bagi muslimah. Perlengkapan itu harus dijaga kesuciannya karena digunakan untuk beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Tak dipungkiri banyak wanita yang memilih mukena dengan bahan berkualitas tinggi, model yang menawan, dan berharga mahal. Semua itu dilakukan dengan harapan supaya ibadah kepada-Nya menjadi lebih baik.
Namun, penghargaan itu tak ada artinya jika Anda tak bisa merawat mukena agar tetap bersih dari najis tanpa mengurangi kualitas yang ada. Nah, kali ini Sentra Busana Muslim Online akan mengulas beberapa
tips untuk merawat mukena Anda sesuai dengan bahan kainnya.
1. Tips Merawat Mukena Katun
Biasakan membaca label yang disertakan dalam produk tekstil untuk mengetahui kualitas dan perlakuan yang dianjurkan. Secara umum, kain katun cukup tahan untuk dicuci dan dikeringkan dengan mesin cuci. Warna pada bahan katun dapat bertahan lebih lama jika Anda mencucinya dengan air dingin.
Penggunaan bahan pemutih juga bisa digunakan pada bahan katun. Namun, jangan gunakan pemutih terlalu banyak karena akan merusak serat kain lebih cepat. Karena bahan katun mudah sekali kusut, maka Anda harus sering menyetrika mukena berbahan katun agar tetap terlihat rapi saat dikenakan. Penggunaan pelicin pakaian dapat memudahkan proses menyetrika.
Disamping perawatan mukena katun yang tidak sulit. Penyimpanan mukena berbahan katun juga mudah, Anda cukup menaruhnya di tempat yang tak lembab dan terhindar dari sinar matahari langsung.
2. Tips Merawat Mukena Sutra
Perlu Anda ketahui, bahwa tidak semua kain sutra bisa dicuci secara dry clean. Cara teraman adalah mencuci mukena berbahan sutra dengan deterjen yang sangat lembut (beberapa merek lokal sudah mengeluarkan produk untuk ini). Jika kesulitan menemukan deterjen jenis tersebut, Anda juga bisa menggunakan baby soap atau shampo untuk menjaga kelembaban alami kain.
Rendam mukena dalam larutan tersebut lalu bilas dengan air dingin. Hindari mengucek dan memeras mukena karena dapat merusak serat kain. Gantung di tempat yang terhindar dari sinar matahari langsung dan biarkan sampai kering (istilah jawanya, cukup diangin-anginkan saja).
Jika diperlukan, seterika mukena sutra dengan panas rendah. Terlebih dahulu lapisi permukaan yang akan disetrika dengan kain tipis. Hal ini untuk menghindarkan serat sutra dari panas langsung.
Mukena sutra harus digantung dengan hanger yang khusus. Simpan gantungan mukena di tempat yang terlindung dari sinar matahari. Beri penyerap kelembaban dan anti jamur di tempat menyimpannya.
3. Tips Merawat Mukena Parasut
Mukena parasut menggunakan bahan nylon. Pencucian dan perawatannya cukup mudah dibandingkan perawatan mukena sutra. Parasut cukup kuat dicuci dengan mesin cuci. Namun, jangan campurkan mukena ini dengan kain berbahan lain saat dicuci. Sebaiknya, hindari bahan pemutih karena parasut tidak kuat dengan bahan kimia cairan pemutih yang menyebabkan kain parasut mudah rusak.
Jika Anda mengeringkan bahan parasut dengan mesin pengering, pilih pengaturan yang paling rendah. Segera keluarkan mukena dari mesin ketika selesai karena kain parasut mudah kering. Jika terlalu kering, kain menjadi bergelombang. Untuk menghindarkan efek ini, Anda bisa menggunakan bahan pelembut saat membila.
Penyetrikaan mukena berbahan parasut sebaiknya hanya jika diperlukan saja, itu pun dengan panas rendah. Perawatan mukena parasut juga tidak sulit, cukup hindarkan mukena dari sinar matahari langsung dan simpan di tempat yang tidak lembab.
Nah, jika
mukena Anda sudah bersih dan rapi simpanlah di tempat dengan kelembaban yang sesuai. Atau Anda bisa menyimpannya di tas mukena, perhatikan cara melipat mukena sehingga tidak terkesan jelek atau menggelembung pada tas. Anda juga bisa menambahkan pengharum untuk menjaga bau mukena tetap wangi dan segar.