Apa ya beda Hijab - Jilbab -Kerudung (Khimar) ?
Fenomena “hijab fashion” “hijab style” saat ini sedang "in" baik di Indonesia ataupun di dunia. Banyak pendapat yang pro ataupun kontra. Apapun itu menurut saya yang masih banyak belajar tentang islam, setiap fenomena ada sisi positifnya yaitu minimal dengan adanya fenomena hijab fashion atau hijab style ini maka makin banyak wanita muslimah yang mulai menutup auratnya. Menutup aurat bagi muslimah memang banyak arti sebagaimana arti dari hijab, jilbab dan kerudung yang digunakan sebagai penutup aurat para muslimah.
Sekarang pun banyak bermunculan desainer -desainer muslimah dunia bahkan yang dari Indonesiapun sudah ada yang Go International, mungkin sang Desainer mengerti nilai apa yang ingin mereka bawa dari produknya, namun sayangnya tidak semua konsumer menangkap nilai penting yang ingin disampaikan.
Melihat itu saya pun ingin berbagi sedikit kesimpulan yang saya dapat dari beberapa referensi untuk perbedaan antara hijab, jilbab, dan kerudung. Berikut diantara penjelasanya :
Bisa digambarkan seperti ini :
|
beda hijab jilbab khimar by moslemmuslimah |
Nah dari beberapa referensi ini mungkin kita bisa ambil langkah positifnya :
1. Bagi wanita islam/muslimah yang baru mengenal kewajiban menutup aurat , minimal mulailah belajar menggunakan khimar (kerudung) , sedikit demi sedikit aurat ditutup, satu demi satu aktivitas dijalani, iringi dengan dzikir yang mudah misalnya Astaghfirullah sesering ingatan untuk berdzikir, semoga Allah SWT semakin membuka rahmat hidayah untuk semua wanita.
2. Setelah tahap pertama dijalani sedikit demi sedikit, satu demi satu, waktu demi waktu maka tingkatkan dengan menggunakan jilbab sebagaimana yang dianjurkan seperti berikut :
Pakaian muslimah itu harus menutup seluruh badannya kecuali wajah dan kedua telapak tangan (lihat Al Ahzab : 59, An Nuur : 31). Selain keduanya seperti leher dan lain-lain, maka tidak boleh ditampakkan walaupun cuma sebesar uang logam, apalagi malah buka-bukaan. Bahkan sebagian ulama mewajibkan untuk ditutupi seluruhnya tanpa kecuali-red.
Bukan busana perhiasan yang justeru menarik perhatian seperti yang banyak dihiasi dengan gambar yang menarik perhatian lawan jenis, atau disertai gambar makhluk bernyawa.
Harus longgar, tidak ketat, tidak tipis dan tidak sempit yang mengakibatkan lekuk-lekuk tubuhnya tampak atau transparan. (referensi dari beberapa ulama berpakaian itu sebaiknya yang menutup, bukan yang membungkus, tau gak bedanya menutup sama membungkus? kalau menutup itu yaa ditutupi, bentuknya jadi gak keliatan, kalau membungkus itu bisa dibilang semacam bungkus lemper, bungkur lontong, ketat, bentunya terlihat.)
Tidak diberi wangi-wangian atau parfum karena dapat memancing syahwat lelaki yang mencium keharumannya. Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika salah seorang wanita diantara kalian hendak ke masjid, maka janganlah sekali-kali dia memakai wewangian” (HR. Muslim). Kalau pergi ke masjid saja dilarang memakai wewangian lalu bagaimana lagi para wanita yang pergi ke kampus-kampus, ke pasar-pasar bahkan berdesak-desakkan dalam bis kota dengan parfum yang menusuk hidung. Wallohul musta’an.
Tidak menyerupai pakaian laki-laki seperti memakai celana panjang, kaos oblong dan semacamnya. Rosululloh melaknat laki-laki yang menyerupai perempuan dan perempuan yang menyerupai laki-laki (HR. Bukhori).
Tidak menyerupai pakaian orang-orang kafir. Nabi senantiasa memerintahkan kita untuk menyelisihi mereka diantaranya dalam masalah pakaian yang menjadi ciri mereka.
Bukan untuk mencari popularitas. Untuk apa kita mencari popularitas wahai saudariku? Apakah kita ingin terjerumus ke dalam neraka hanya demi popularitas semu. Lihatlah isteri Nabi yang cantik Ibunda ‘Aisyah rodhiyallohu ‘anha yang dengan patuh menutup dirinya dengan jilbab syar’i, bukankah kecerdasannya amat masyhur di kalangan ummat ini. Wallohul muwaffiq.
3. Terakhir, mari semua para muslimah semakin istiqomah dan meningkatkan kualitas diri dengan memakai HIJAB dengan makna luas yaitu Hijab Fisik ,penutup/pembatas badan yang berupa pakaian panjang (jilbab), Hijab Lahir , penutup/pembatas tingkah laku kita sebagai muslimah untuk tetap syar'i dalam beraktifitas dan berinteraksi dengan lawan jenis, dan Hijab Bathin, penutup/pembatas hati dan pikiran dari hal-hal yang tidak di syariatkan oleh agama Islam.
Sekilas tulisan ini bermaksud untuk berbagi (sharing) pengetahuan, jika ada yang kurang atas referensi yang ditulis kiranya penulis mohon maaf atas kekhilafan dan keterbatasan ilmu yang diketahui.
=======
Beberapa sumber
referensi yang diambil :
1. kitab Jilbab Wanita Muslimah karya Syaikh Al Albani
2. www.muslimah.or.id
3. www.tumblr.com/tagged/jilbab
by retnovitadk
4. www.dudung.net